Senin, 13 Mei 2013

Tugas 2

Bab I
Pendahaluan


1.1              Latar Belakang


Kemajuan teknologi semakin berkembang sangat pesat pada kehidupan manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai peralatan yang diciptakan dan dapat dioperasikan serta digunakan secara otomatis. Disebabkan oleh kemajuan teknologi inilah maka berkembang suatu ilmu yang merupakan suatu pecahan dari ilmu elektronika yaitu bidang ilmu robotika.
Robot dapat diartikan suatu peralatan yang dioperasikan dengan atau tanpa bantuan manusia atau dengan kata lain bahwa robot merupakan suatu perangkat otomatis. Saat ini sistem robot banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat. Bahkan dalam beberapa tahun belakangan ini, sering sekali diadakanya suatu kontes atau perlombaan robot yang bertujuan untuk mengenalkan maupun memperluas ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang robotika. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka terciptalah tuntutan untuk dapat berkreasi merangkai atau merakit sesuatu yang bermanfaat dan mampu meningkatkan kreativitas pribadi. Demi memenuhi tuntutan tersebut, maka pada tugas akhir ini akan diaplikasikan sebuah proyek untuk merancang dan membuat robot sederhana yang bisa berjalan mengikuti alur garis yang dibuat. Robot tersebut biasa juga disebut Line Follower Robot.
Line Follower Robot adalah sebuah susunan benda serta rangkaian komponen elektronik yang dilengkapi dengan roda dan digerakkan oleh motor, dimana robot tersebut dirancang untuk bernavigasi dan bergerak secara otomatis




mengikuti sebuah alur garis yang dibuat. Line Tracking Robot ini memiliki jenis dan bentuk serta memiliki beberapa sistem penggerak dan pengendali sebagai pengatur kinerja yang beraneka ragam sesuai dengan kreativitas pembuatnya.


1.2              Batasan Makalah

Pada Makalah ini permasalahan dibatasi hanya pada perancangan dan analisa kendalinya yaitu dengan menerapkannya dengan sebuah flowchart ataupun alogoritma, Untuk permasalahan yang lainnya tidak dibahas lebih mendalam.

1.3              Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan masalah dalam Makalah ini adalah sebagai berikut:


1.      Merealisasikan rancangan hardware sebuah Line Follower Robot.
2.      Mengetahui Fungsi dari IC 89S51
3.      Menganalisa Hardware yang digunakan
4.      Menganalisa Software yang digunakan
5.      Sebagai syarat kelulusan dan syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester pada Semester ini tahun ajaran 2011/2012
6.      Untuk menambah pembendaharaan Universitas Gunadarma.
7.      Menambah wawasan penulis mengenai perkembangan didalam bidang Elektronika.








1.4   METODE PENULISAN

Beberapa metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:
1.4.1          Wawancara
  Mengadakan pertanyaan-pertanyaan kepada pengurus laboratorium dan staf-stafnya untuk mendapatkan informasi yang penulis butuhkan, semisal, cara pembuatan jalur elektronik pada sebuah PCB, komponen yang seperti apa yang diperlukan, serta cara pembuatan program Line Follower Robot.

1.4.2  Studi Pustaka
  Mendapatkan bahan penulisan tentang komponen-komponen yang akan digunakan untuk membuat Line Follower Robot melalui buku atau situs-situs yang ada hubungannya dengan penulisan ilmiah.


1.5              Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari V (lima) bab, dengan masing-masing bab sebagai berikut :

Bab I : Pendahaluan

Berisi tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, perumusan masalah, batasan masalah, metoda penelitian, dan sistematika penulisan.




Bab II : Landasan Teori

Berisi tentang teori – teori dasar untuk membuat sebuah Line Tracking Robot dan membahas lebih dalam IC 89S51.

Bab III : Analisa Rangkaian

Dalam analisa rangkaian, Penulis akan menjelaskan dan menganalisa rangkaian baik secara blok maupun secara detail dan juga menjelaskan tata cara pembuatan program dengan cara menggunakan suatu flowchart sehingga dalam penggunaannya akan semakin jelas dan mudah dimengerti.

Bab IV : Aplikasi Mikrokontroller

Bab ini membahas tentang bagaimana menjelaskan langkah-langkah pengoperasian alat Line Follower bekerja dan Kegunaanya dalam bidang lain ataupun di bidang Industri.

Bab V : Penutup

Berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dari penjelasan alat yang dibuat dan saran-saran pembuatan alat yang dibuat.







Bab II
Landasan Teori


2.1 Mikrokontroller AT89S51

 


 


     





IC Mikrokontroler AT89S51 merupakan IC yang dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi mikrokontroler, salah satunya untuk aplikasi Line Tracking Robot dimana IC AT89S51 akan mengatur input dari sensor dan menghasilkan output berupa putaran roda. IC mikrokontroler keluaran Atmel ini dapat diprogram menggunakan port serial atau paralel. Penggunaan IC AT89S51 memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan, antara lain tingkat kendala yang tinggi, komponen perangkat keras eksternal yang lebih sedikit, kemudahan dalam pemrograman,
hemat dari segi biaya, dan dapat beroperasi hanya dengan 1 chip & beberapa komponen dasar seperti kristal, resistor dan kapasitor. IC AT89S51 memiliki program internal yang mudah untuk dihapus dan diprogram kembali secara berulang–ulang. IC AT89S51 berfungsi sebagai sentral control dari segala bidang




aktivitas, mulai dari timer untuk mengontrol lamanya kerja elektroda, sampai penggunaan sensor suhu untuk dikonversikan dalam satuan kadar mineral yang ditampilkan dalam display berupa seven segment. Beberapa fungsi dari kaki-kaki pin pada IC mikrokontroler AT89S51 yaitu:

1.    Port 0 (Pin 32 sampai 39)

Port 0 adalah port I/O 8 bit 2 arah saluran terbuka. Pada saat sebagai port output, tiap pin dapat dilewatkan ke-8 input TTL. Ketika logika satu dituliskan pada port 0, maka pin-pin ini dapat digunakan sebagai input yang berimpendansi tinggi. Port 0 dapat dikonfirmasikan untuk demultiplex sebagai jalur data / bus alamat selama membaca ke program eksternal dan memori data. Pada mode ini Port 0 mempunyai internal Pull-up. Port 0 juga menerima kode byte selama pemograman Flash, dan mengeluarkan kode byte selama verifikasi program.


2. Port 1 (Pin 1 sampai 8)

              Port 1 merupakan port I/O 8 bit 2 arah dengan internal pullupyang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Pada port ini juga digunakan sebagai saluran alamat pada saat pemrograman dan verifikasi.

3. Port 2 (Pin 21 sampai 28)

             Port 2 adalah port I/O 8 bit 2 arah dengan Pull Up. Buffer output Port 2 dapat melewatkan empat TTL input. Ketika logika satu dituliskan ke port 2, maka mereka di-pull high dengan internal Pull up dan dapat digunakan sebagai input.




4. Port 3 (Pin 10 sampai 17)

  Port 2 adalah port I/O 8 bit 2 arah dengan Pull up. Output buffer dari port 3 dapat dilewati empat input TTL. Ketika logika satu dituliskan ke port 3, maka mereka akan di-pull high dengan internal pull up dan dapat digunakan sebagai input. Port 3 juga mempunyai berbagai macam fungsi / fasilitas. Port 3 juga menerima beberapa sinyal kontrol untuk
pemrograman flash dan verifikasi.

5. RST (Pin 9)

Merupakan masukan reset (aktif high), pulsa transisi dari rendah ke tinggi  akan me-reset mikrokontroler ini.

6. ALE / PROG (Pin 30)

  Pulsa output Addres Latch Enable (ALE) digunakan untuk lantching byte bawah dari address selama mengakses ke eksternal memori. Pin ini juga merupakan input pulsa program selama pemrograman Flash. Jika dikehendaki, operasi ALE dapat di-disable dengan memberikan setting bit 0 dari SFR pada lokasi 8EH. Dengan Bit Set, ALE disable, tidak akan mempengaruhi jika mikrokontroler pada mode eksekusi eksternal.








7. PSEN (Pin 29)

Program Store Enable merupakan sinyal yang digunakan untuk membaca program memory eksternal. Ketika 8951 mengeksekusi kode dari program memory eksternal, PSEN diaktifkan dua kali setiap siklus mesin.

8. EA / VPP (Pin 31)

Eksternal Acces (EA) Enable dan EZ harus diposisikan ke GND untuk mengaktifkan divais untuk mengumpankan kode dari program memory yang dimulai pada lokasi 0000h sampai FFFFh. EA harus diposisikan ke VCC untuk eksekusi program internal. Pin ini juga menerima tegangan pemrograman 12 volt (Vpp) selama pemrograman Flash.


9. XTAL1 (Pin 19)

              Input ke inverting osilator amplifier dan input untuk rangkaian operasi clock internal.

10. XTAL2 (Pin 18)

    Output dari inverting osilator amplifier.

11. Vcc (Pin 40)

    Berfungsi sebagai sumber tegangan untuk IC AT89S51

12. Ground (Pin 20)

    Berfungsi sebagai ground untuk IC AT89S51






2.2  Photo Dioda

  Photo dioda berfungsi sebagai sensor cahaya. Cara pemasangan kakinya berbeda dengan infra merah yaitu terbalik antara katoda dan anodanya.










2.3  Infra Merah

 Infra Merah biasa berfungsi sebagai lampu indicator pada saat sensor bekerja, dan bekerja pada bias forward. Infra Merah berfungsi sebagai pengirim cahaya ke garis untuk dibaca sensor. Kerjanya ketika sumber tegangan aktif,sehingga Infra Merah menyala dengan terang yang kemudian dibiaskan pada photodioda.


 



                                    
2.4  Trimpot

Trimpot ialah resistor yang nilai hambatannya atauresistansinya dapat diubah-ubah dengan menggunakanobeng.












2.5 IC (Integrated Circuit)

  Komponen IC memiliki bentuk fisik kecil, terbuat dari bahan Silikon dan berwarna hitam. Komponen IC memiliki banyak kaki dan pada umumnya jumlah kakinya sangat tergantung dari banyaknya komponen yang membentuk komponen IC tersebut. Letak kaki-kaki disusun dalam bentuk dua baris atau Dual In Line (DIL).


2.5.1 LM 339

              IC ini digunakan sebagai komparator, yaitu membandingkan antara tegangan input dari sensor dengan tegangan input dari trimpot. Outputnya adalah high sehingga tidak diperlukan adanya pull-up pada rangkaian output.

2.5.2 L293

IC ini berfungsi untuk menguatkan tegangan input pertama dengan tegangan input kedua agar sesuai dengan daya yang diminta pada output.

2.5.3AT89S51
AT89S51 berperan sebagai IC mikrokontroler yang akan menentukan keadaan output pada Line Follower Robot.

2.6 Motor DC
Motor DC memiliki 2 pin input, yaitu tegangan dan ground. Dengan membalik masukan tegangan dan groundnya, putaran motor DC kita akan membalik menjadi terbalik.


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar